AS serahkan sistem drone militer ke Filipina

Penyerahan sistem drone ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan maritim dan keamanan perbatasan Filipina
AS serahkan sistem drone militer ke Filipina

Amerika Serikat menyerahkan sistem pesawat tanpa awak atau ScanEagle Unmanned Aerial System senilai USD14,79 juta kepada Angkatan Laut Filipina.

Penyerahan ScanEagle UAS itu dilakukan oleh wakil kepala misi Kimberly Kelly dan Kedutaan Besar AS kepada Wakil Laksamana Giovanni Carlo Bacordo di Pangkalan Angkatan Laut Heracleo Alano, Sangley Point, Cavite.

“Mentransfers sistem ScanEagle untuk operasi mewakili komitmen teguh Amerika Serikat kepada mitra kami di Angkatan Bersenjata Filipina (AFP),” ujar Kelly pada Rabu, kutip the Philippine Star.

Penyerahan sistem drone itu bertujuan untuk meningkatkan kemampuan maritim dan keamanan perbatasan Filipina.

Wakil kepala staf AFP Wakil Laksamana Erick Kagaoan mengatakan bahwa aset ini akan melengkapi alutsista di Pangkalan Udara Antonio Bautista di Palawan, yang dekat dengan wilayah sengketa di Laut Filipina Barat.

Dengan kemampuan intelijen, pengawasan dan pengintaian, ScanEagle UAS itu akan digunakan oleh Skuadron Pengintaian Udara Tak Berawak Maritim ke-71 AFP (71 MUARS).

AS mempercepat pengucuran bantuan hibah sekaligus penjualan senjata dan amunisi demi mendukung modernisasi, keamanan maritim dan kontraterorisme Filipina.

Senin lalu, dalam kunjungannya ke Manila, Penasihat Keamanan Nasional AS Robert O'Brien juga menyerahkan alutsista terbatu senilai USD18 juta ke AFP.

Filipina adalah penerima bantuan militer AS terbesar di kawasan Indo-Pasifik.

Sejak 2015, AS telah mengirimkan pesawat dengan nilai lebih dari USD650 juta, termasuk kapal, kendaraan lapis baja, senjata, dan peralatan militer lainnya ke Filipina.

Kedua negara juga menggelar latihan militer bersama.