Filipina tetapkan status bencana nasional 6 bulan atas Covid-19

Dengan status ini, pemerintah dapat mengucurkan dana bencana Rp4,77 triliun dan akses dana khusus pemerintah daerah
Filipina tetapkan status bencana nasional 6 bulan atas Covid-19

Presiden Filipina Rodrigo Duterte mendeklarasikan status bencana nasional selama enam bulan atas wabah Covid-19.

“Dengan ini dinyatakan sebagai bencana nasional di seluruh Filipina untuk jangka waktu enam bulan,” ujar Duterte, kutip the Philippine Star.

Deklarasi itu termuat dalam Proklamasi No. 929 yang ditandatangani Duterte pada Senin.

Dengan deklarasi itu, pemerintah dapat mengucurkan dana bencana sejumlah P16 miliar atau sekitar Rp4,77 triliun berdasarkan anggaran nasional 2020.

Status itu juga memungkinkan unit pemerintah daerah (LGU) dapat bergerak cepat dengan akses dana khusus untuk membantu konstituen selama darurat kesehatan.

Sebelumnya, pemerintah Filipina juga telah meningkatkan status siaga ke Code Sublevel 2, yang berarti bahwa sudah ada penularan Covid-19 dari masyarakat.

“Meski ada intervensi pemerintah, jumlah kasus Covid-19 terus bertambah,” ujar Duterte.

Duterte juga memberlakukan karantina di seantero Luzon, sepanjang 17 Maret hingga 12 April untuk menahan penyebaran virus.

Duterte juga meminta lembaga penegak hukum dan Angkatan Bersenjata Filipina, untuk “melakukan langkah yang diperlukan demi memastikan perdamaian dan ketertiban di daerah yang terdampak.”

Istana juga meminta pemerintah daerah untuk mengontrol harga obat-obatan penting dan pasokan pangan, demi mencegah pihak yang memanfaatkan peluang atas kepanikan warga.

“Kekhawatiran global atas penyebaran Covid-19 telah meningkatkan permintaan obat-obatan penting, pasokan medis dan komoditas pangan, sehingga produk ini rentan terhadap tindakan manipulasi harga atau ilegal,” kata Sekretaris Eksekutif Salvador Medialdea.

Center for Systems Science and Engineering (CSSE) Universitas Johns Hopkins mencatat hingga Selasa Covid-19 menginfeksi 187 orang di Filipina, 12 di antaranya meninggal.